Meningkatkan Kinerja Daerah*: Mulai Dari Mana?
Posted by By admin at 28 August, at 11 : 36 AM Print
Oleh: Hasanuddin Ali
CEO Alvara Research Center
*Sebuah catatan untuk kepala daerah
Otonomi daerah yang telah berlangsung sejak awal reformasi telah berdampak positif terhadap pembangunan daerah. Masing-masing kepala daerah daerah berlomba-lomba meningkatkan kinerja daerahnya agar tidak kalah dengan daerah lainnya. Secara tidak langsung juga telah terjadi kompetisi yang sehat antar daerah untuk bisa tampil ke permukaan.
Dalam interaksi dengan beberapa kepala daerah saya melihat mereka memiliki semangat kuat untuk meningkatkan kinerja daerahnya, bahkan birokrasi seakan kewalahan dengan kepala daerah – kepala daerah yang memiliki banyak inisiatif yang kreatif dan memiliki banyak terobosan. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, adalah contoh sedikit kepala daerah mampu menjadi insipirasi bagi warga yang dipimpinnya.
Meminjam istilah dari Walikota Tangerang, Arif Wismansjah, sebuah daerah atau kota yang baik paling tidak harus mampu memenuhi tiga kriteria yaitu:
1. Livable, Kota Layak Huni, Daerah/kota harus mampu menjadikan masyarakatnya betah tinggal di kota tersebut, kota harus mampu menyediakan segala prasyarat baik dari sisi hardware maupun software yang manusiawi agar warganya merasa nyaman tinggal di kota itu. Salah satu syarat utama daerah/kota layak huni adalah pemerintah harus mampu memenuhi harapan dan menjadi pelayan bagi warganya.
2. Investable, Kota Layak Investasi, Daerah/kota harus mampu memberikan iklim investasi yang baik kepada investor, sehingga investor merasa “nyaman” investasi didaerah tersebut. Iklim investasi yang baik bisa diakukan melalui insentif perpajakan atau kemudahan perijinan.
3. Visitable, Kota Laya Kunjungi, Daerah/Kota harus mampu memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi orang yang berkunjung ke daera/kota tersebut. Pengunjung kota tersebut tidak terbatas hanya wisatawan tapi juga pengunjung untuk aktivitas bisnis.
Untuk memenuhi tiga kriteria diatas dan juga sekaligus untuk meningkatkan kinerja daerah, setidaknya ada tiga inisiatif bisa dilakukan oleh kepala daerah. Pertama,Place Marketing, Daerah perlu membuat strategi untuk memasarkan daerahnya, strategi ini bukan hanya soal bagaimana menarik wisatawan untuk berkunjung, tapi juga bagaimana strategi menarik investor dan kalangan industri untuk berinvestasi didaerah tersebut. Inisiatif pertama ini mempermudah daerah/kota untuk menjadi kota yang investable (kota layak invetasi) dan visitable (kota layak kunjungi).
Kedua,Public Policy Research, Daerah/kota perlu membuat kajian untuk menguji tingkat penerimaan masyarakat terhadap berbagai kebijakan yang akan di ambil oleh pemerintah daerah, sehingga setiap kebijakan daerah tersebut mendapat dukungan dari masyarakat. Ketiga, Public Service Monitoring, Pemerintah daerah harus memastikan bahwa pelayanan yang di berikan kepada masyarakat harus baik dan prima, untuk itu perlu adanya pengukuran kualitas layanan yang di berikan oleh instansi pemda terhadap masyarakat. Inisiatif kedua dan ketiga ini penting bagi daerah sebagai landasan untuk memenuhi kota yang layak huni, livable.
Lalu apa fungsi dan peran kepala daerah (bupati, walikota) sebenarnya? Bagi saya kepala daerah harus menjadi “pohon” bagi daerah tersebut. Kepala daerah harus memiliki akar yang kuat di rakyat dan ranting dan daun-daunnya yang lebat menjulang tinggi untuk bisa menangkap setiap peluang potensi yang akan jatuh ke daerah tersebut. Selain itu kepala daerah harus aktif menjadi spoke person utama ke semua stakeholdernya.
Akhir kata, dengan kinerja daerah yang semakin baik dan memiliki program kebijakan yang selalu melibatkan masyarakat dan tepat sasaran, serta memberikan layanan prima kepada masyarakat di harapkan kepemimpinan daerah dapat berkelanjutan di pemilihan kepala daerah di periode berikutnya.